MATAMATA.ID – Tepat sehari setelah peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, Kepolisian Daerah (Polda) Lampung resmi menutup Operasi Sikat Krakatau 2025, pada Senin 18 Agustus 2025. Operasi yang berlangsung selama 14 hari, sejak 4 Agustus lalu, difokuskan pada pemberantasan kejahatan C3 (curat, curas, dan curanmor) demi menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat.
Dalam konferensi pers, Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmy Santika mengumumkan hasil signifikan dari operasi tersebut. Sebanyak 395 target operasi (TO) berhasil diungkap, mencapai 100 persen dari sasaran yang ditetapkan. Tak hanya itu, aparat juga mengungkap 1.471 kasus non-TO dengan total 237 pelaku yang berhasil ditangkap.
“Secara keseluruhan, ada 319 tersangka yang diamankan. Rinciannya 81 pelaku target operasi dan 238 pelaku non-TO,” ujar Helmy.
Dari jumlah tersebut, 130 tersangka dihadirkan langsung dalam konferensi pers, sementara sisanya berasal dari daerah dengan jarak tempuh cukup jauh seperti Lampung Barat dan Pesisir Barat.
Tak hanya pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti hasil kejahatan, di antaranya 9 unit mobil, 101 sepeda motor, 50 pucuk senjata api rakitan beserta 58 butir amunisi, 15 bilah senjata tajam, uang tunai Rp16 juta, 72 unit telepon genggam, serta 64 barang bukti lainnya.
Helmy menambahkan, jajaran Polda Lampung juga menargetkan 134 lokasi rawan kriminal selama operasi. Dari hasil penyelidikan, turut terungkap 311 kasus non-TO, termasuk 94 perkara tunggakan lama yang berhasil dituntaskan.
“Selama operasi berlangsung, tercatat tren penurunan tindak kejahatan sebanyak 130 kasus dibanding minggu sebelumnya. Ini menjadi indikator positif bahwa upaya yang dilakukan memberikan dampak nyata,” ungkapnya.
Kapolda Lampung menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran dan masyarakat yang telah mendukung keberhasilan operasi ini. Ia menegaskan komitmen Polda Lampung untuk terus menjaga keamanan melalui peningkatan patroli, penguatan intelijen, serta sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Harapannya, Lampung tetap menjadi daerah yang aman dan kondusif,” pungkasnya. (***)