MATAMATA.ID – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengajak para santri di Sai Bumi Ruwa Jurai untuk menjadi agen perubahan dan penjaga moral bangsa.
Hal ini disampaikannya pada Stadium General di Pondok Pesantren Darul Islah, Kabupaten Tulang Bawang, pada Sabtu, 22 November 2025.
Menurutnya yang kesempatan itu didampingi Sekretaris Daerah Marindo Kurniawan, pesantren sangat berperan dalam membangun peradaban Lampung dan Indonesia.
Ia menggambarkan, angka putus sekolah jenjang SMP di Lampung masih cukup tinggi, dan tidak semua lulusan SMP berhasil melanjutkan ke SMA.
Bahkan, dari lulusan SMA di Lampung, hanya sebagian kecil yang akhirnya bisa masuk perguruan tinggi. Katanya, hal ini menjadi perhatian bersama.
“Melihat hal tersebut, rasa prihatin itu muncul. Kalau ribuan anak usia sekolah tidak berada di bangku pendidikan, apa yang bisa kita harapkan untuk masa depan mereka,” kata Mirza.
Mengatasi hal tersebut, ia mengajak para santri terus belajar dan mengembangkan diri, serta memanfaatkan teknologi digital untuk berkarya dan berdakwah.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara Koperasi Pondok Pesantren dan Koperasi Desa Merah Putih untuk meningkatkan ekonomi umat.
“Kalian adalah generasi masa depan Lampung. Kalian adalah penjaga nilai, penjaga akhlak, sekaligus agen perubahan. Belajarlah dengan sungguh-sungguh,” kata dia.
“Pertahankan tradisi pesantren, ta’zhim kepada guru, disiplin, kesederhanaan, dan ketulusan,” sambung Gubernur Mirza di hadapan para santri.
Pentingnya kemandirian pondok pesantren dalam menciptakan peluang ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan santri dan masyarakat sekitar adalah hal penting.
“Negara luar seperti Jepang, suka dengan orang-orang Indonesia karena orang Indonesia santun, tertib, dan memiliki akhlak yang baik,” ujarnya.
“Mencari bibit seperti itu hanya ada di pondok pesantren. Jika agama nya baik, maka negaranya akan baik,” tambah Gubernur Mirza. (**)











