Hukum

Dorong Unila Bebas Korupsi, Alumni Fakultas Teknik Gelar Aksi Damai di Kejati Lampung 

×

Dorong Unila Bebas Korupsi, Alumni Fakultas Teknik Gelar Aksi Damai di Kejati Lampung 

Sebarkan artikel ini

DOK ALUMNI PT UNILA


MATAMATA.ID – Puluhan Alumni dan Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Lampung, menggelar aksi damai di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung, Rabu 6 September 2023.

Aksi tersebut digelar, untuk mendorong Unila bebas korupsi dan mendesak Kejati Lampung usut dugaan kongkalikong tender di Unila.

Koordinator Ikatan Alumni dan Mahasiswa FT Unila, Hafiz mengatakan aksi damai ini, untuk menuntut Kejati Lampung mengusut tuntas proses tender rehabilitasi Gedung I FKIP Unila senilai Rp7,8 miliar yang dimenangkan PT IKA.

“Dalam proses tender itu, ternyata ada satu permasalahan yang sangat fatal. Di mana prosesnya dibatalkan setelah ditentukan pemenang tender,” ujarnya.

Hafiz mengungkapkan bahwa Pokja Unila tidak profesional dan terindikasi melakukan kecurangan dalam proses tender.

“Diduga ada tahapan-tahapan dalam proses tender itu, ketika diklarifikasi harusnya Pokja Unila sudah cek dulu sebelum menentukan pemenang. Perusahaan dan alamatnya fiktif, ketika ditemui tidak hadir,” terangnya.

Hafiz juga mengatakan proses tender yang terindikasi curang dan dilakukan di akhir tahun dikhawatirkan hasilnya tidak tepat waktu, tepat biaya, dan selesai tanpa ada masalah.

“Pelaksanaan pembangunan fisiknya, kalau tidak salah bangunan tiga lantai. Artinya rekanan pemenang tender harus kerja dengan buru-buru, dan khawatirnya Unila juga tidak mendapatkan hasil seperti yang diinginkan,” jelasnya.

Ia mendesak Kejati Lampung usut kongkalikong tender di Unila demi nama baik perguruan tinggi negeri terbesar dan tertua di Provinsi Lampung tersebut.

“Kami tahu Unila tidak sedang baik-baik saja dengan ditangkapnya Pak Rektor (Karomani) kemarin. Itu sudah mencoreng nama baik Unila,” ungkapnya.

“Kemudian digantikan oleh rektor yang baru dengan slogan BE STRONG, antikorupsi. Tapi dalam proses pengadaan barang dan jasa yang bersumber dari Kemendikti, APBN, sudah begini prosesnya” sambungnya.

Dia menambahkan hal serupa juga dikhawatirkan akan berdampak terhadap pembangunan RSPTN (Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri) yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB).

“Mungkin panitia yang sama nanti masuk dalam tim pembangunan RSPTN dalam waktu dekat ini. Dana bantuan ADB loan senilai Rp600 miliar yang fisiknya kalau tidak salah Rp204 miliar,” tandasnya. (RLS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *