MATAMATA.ID – Pemerintah Kota Bandar Lampung, melalui Dinas Perindustrian, siap menggelar pelatihan membatik bagi siswa pondok pesantren (ponpes).
Program inovatif ini menjadi sorotan karena merupakan kali pertama yang diadakan di Lampung, khususnya di Kota Bandar Lampung, menandai tonggak sejarah baru dalam upaya pengembangan keterampilan dan pelestarian budaya di Bumi Ruwa Jurai.
Kepala Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung, Ahmad Husna, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi langsung dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan penting ini.
“Di tahun 2025 ini, insyaallah, Kementerian Perindustrian akan datang ke Kota Bandar Lampung memberikan bantuan pelatihan membatik bagi siswa yang diperuntukkan kepada siswa asrama, dalam hal ini santri pondok pesantren,” jelas Husna di Bandar Lampung, Rabu (20/8/2025).
Husna sangat berharap bahwa pelatihan membatik ini akan memberikan dampak ganda. Selain sebagai wujud pelestarian budaya adiluhung bangsa, program ini juga diharapkan mampu mengembangkan keterampilan khusus dan potensi ekonomi yang signifikan bagi para santri pondok pesantren.
“Nantinya diharapkan anak-anak ponpes ini bisa membuat batik yang akan diproduksi oleh mereka sendiri. Mudah-mudahan dapat digunakan oleh mereka, dan juga nantinya dapat menjadi modal mereka untuk dijual ke pasaran di luar,” imbuhnya, menekankan aspek kemandirian ekonomi
Pelatihan keterampilan membatik ini direncanakan akan menyasar dua pondok pesantren terpilih di Kota Bandar Lampung.
Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung sangat berharap agar seluruh biaya pelaksanaan pelatihan ini dapat dibebankan langsung kepada Kementerian Perindustrian RI, guna memastikan keberlangsungan dan kualitas program.
Momen ini menjadi sangat istimewa dan historis bagi Bandar Lampung karena kota ini terpilih sebagai lokasi pertama di seluruh Provinsi Lampung untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan membatik di lingkungan pondok pesantren.
“Insyaallah kita terpilih untuk pertama di Provinsi Lampung khususnya di Kota Bandar Lampung,” tutur Husna penuh keyakinan.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan bekal keterampilan bagi santri, tetapi juga menjadi model kolaborasi yang sukses antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong inovasi dan pengembangan potensi generasi muda.(**)