Ruwa Jurai

SMKN 2 Bandar Lampung Disebut Sandera Ijazah Siswa, Kepsek: Itu Berita Ngawur

×

SMKN 2 Bandar Lampung Disebut Sandera Ijazah Siswa, Kepsek: Itu Berita Ngawur

Sebarkan artikel ini

DOK KBNINEWSTEX.COM


MATAMATA.ID –  SMKN 2 Bandar Lampung disebutkan dalam pemberitaan salah satu media online yang dimuat pada Rabu, 23 Agustus 2023, menyandera ijazah siswa dengan alasan tidak membayar uang komite.

Tak hanya itu, pemberitaan mengambil judul “SMKN 2 Bandar Lampung Sandera Ijazah Jika Tidak Bayar Uang Komite, Diduga Ada Setoran ke Dinas, Kadisdikbud Lampung Bungkam” diduga mengandung unsur fitnah.

Sebab, dalam judul yang tertera “Diduga Ada Setoran ke Dinas” telah merugikan pihak sekolah. Terlebih, tidak ada konfirmasi kepada pihak sekolah atas pemberitaan yang dimuat pada salah satu media online tersebut.

“Itu berita ngawur. Mana pernah sekolah menahan ijazah siswa sudah lulus. Apalagi judulnya juga disebut diduga ada setoran ke dinas, semakin ngawur ” tegas Kepala SMKN 2 Bandar Lampung, Drs. Moh Edy Harjito, Rabu malam, 23 Agustus 2023.

Menurut Edy, siswa yang tidak mampu dipersilahkan dapat mengambil ijazah ke sekolah dengan membawa surat keterangan tidak mampu, meski siswa tersebut diterima melalui jalur regular saat mendaftar.

“Sekali lagi kami tegaskan, sekolah tidak pernah menahan ijazah. Silahkan siswa bersama orangtua yang merasa tidak mampu untuk mengambil ijazah di sekolah,” tegas Ketua MKKS SMK Provinsi Lampung itu.

Ia juga menyesalkan tindakan orangtua siswa yang mewakilkan kepada orang lain yang tidak memiliki kepentingan dalam pengambilan ijazah di sekolah. Ia meminta, orangtua siswa langsung yang datang untuk mengambil ijazah.

“Jujur, kadang-kadang ada orang yang mengaku sebagai oknum LSM (Lembaga Swadaya Masyarkat, Red) yang akan mengambilnya. Tentu tidak kami berikan karena ijazah merupakan dokumen penting milik Negara,” kata dia.

Edy juga meminta kepada para orangtua siswa dapat berkomunikasi langsung kepada pihak sekolah apabila terjadi kendala seperti belum mampu dalam memberikan sumbangan pendidikan.

“Kalau orangtua siswa yang datang, insyallah masalahnya akan beres. Namun kalau mengadu kepada orang yang tidak ada kepentingan dengan sekolah, bukannya beres, justru semakin tidak jelas,” tutur dia. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *