MATAMATA.ID – Komitmen Universitas Lampung (Unila) dalam menciptakan iklim belajar yang aman, sehat, dan inklusif bagi seluruh sivitas akademika. Menjawab masalah tersebut, Unila membentuk tim khusus Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT).
Satgas PPKPT Unila dilantik Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., pada Kamis, 18 September 2025, ruang sidang utama Rektorat Unila.
Rektor dalam sambutan pembukaannya menyampaikan, Unila dengan tegas menyatakan tidak ada ruang bagi kekerasan dalam bentuk apapun di kampus ini. “Integritas akademik dan martabat manusia adalah fondasi yang wajib kita jaga bersama,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri langsung Irjen Kemendiktisaintek, Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Provinsi Lampung, Ketua UPA BK, para wakil Rektor, dekan, dan pejabat di lingkungan kampus.
Ketua UPA BK, Prof. Dr. Novita Tresiana, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bukan hanya acara ceremonial kelembagaan melainkan penegasan komitmen Unila dalam membangun kampus yang aman dari kekerasan dan sejahtera secara psikologis.
Selain kegiatan pelantikan tersebut, diadakan juga seminar nasional terkait “Kerangka Regulasi Pencegahan Kekerasan di Perguruan Tinggi” oleh Irjen Kemendiktisaintek, Dr. Chatarina Muliana Girsang, S.H., S.E., M.H.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi “Kebijakan Daerah untuk Kampus Aman, Inklusif, dan Bebas Kekerasan”, oleh Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Achmad Saefullah.
Ia menyampaikan, pemerintahan daerah telah merumuskan kebijakan tentang penanganan kekerasan seksual, sehingga korban akan dilindungi, dan pelaku dapat ditindak tegas sesuai dengan pelanggarannya.
Selanjutnya, pemaparan materi “Membangun Kolaborasi untuk Kampus Inklusif dan Bebas Kekerasan” disampaikan Dr. Rini Fathonah, S.H., M.H. Ia dalam paparannya menyampaikan beberapa langkah awal satgas PPKPT adalah melakukan sosialisasi ke fakultas dan pimpinan Unila agar kasus kekerasan di lingkungan kampus dapat diminimalkan.
Acara ditutup dengan penandatanganan pakta integritas oleh para pimpinan Unila sebagai bentuk komitmen nyata Unila dalam mendukung upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan kampus. (**)