MATAMATA.ID – Institut Teknologi Sumatera (Itera) mencetak sejarah baru dengan menerima 4.929 mahasiswa baru pada tahun akademik 2025/2026. Jumlah ini menjadi yang tertinggi sejak kampus seluas 273 hektare tersebut berdiri.
Mahasiswa baru tersebut tersebar di 41 program studi, dengan lima program terfavorit meliputi Teknik Informatika (212 mahasiswa), Teknik Sipil (209), Farmasi (205), Teknik Pertambangan (205), dan Perencanaan Wilayah dan Kota (201).
Dari segi asal daerah, mahasiswa baru Itera tahun ini didominasi oleh putra-putri Lampung sebanyak 2.320 orang, disusul Sumatera Utara (827), Sumatera Selatan (459), Jawa Barat (308), dan Sumatera Barat (270).
Rektor Itera, Prof. I Nyoman P. Aryantha, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini.
“Alhamdulillah, tahun ini kami mencatat jumlah penerimaan tertinggi sepanjang sejarah Itera. Ini menjadi potensi besar untuk membangun Sumatera, Indonesia, dan peradaban dunia,” ujarnya, saat diwawancarai awak media, pada Senin 11 Agustus 2025.
Prof. Nyoman menegaskan, di tengah tantangan global seperti krisis iklim, ketimpangan sosial, revolusi teknologi, hingga ketidakpastian dunia, perguruan tinggi memiliki peran lebih dari sekadar mencetak sarjana.
“Perguruan tinggi harus menjadi mercusuar peradaban, tempat lahirnya solusi, pemikiran baru, dan generasi unggul. Di pundak mahasiswa baru, terletak tanggung jawab masa depan untuk berpikir kritis, beretika, dan menjawab tantangan zaman dengan ilmu dan nurani,” tegasnya.
Saat ini, Itera memiliki lebih dari 23.984 mahasiswa aktif dan telah meluluskan lebih dari 9.865 sarjana. Rektor juga memberikan apresiasi kepada pemerintah, mitra industri, dunia pendidikan, hingga masyarakat yang turut berkontribusi terhadap perkembangan kampus.
Dalam acara penerimaan mahasiswa baru, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah turut hadir sebagai tamu undangan. Ia mengungkapkan kebanggaan atas prestasi mahasiswa asal Sumbar yang berhasil masuk lima besar penerima beasiswa di Itera.
“Ini membanggakan, dan kami akan memberikan beasiswa khusus bagi mahasiswa asal Sumatera Barat yang berhasil masuk lima besar di Itera,” ujarnya, pada Senin 11 Agustus 2025.
Mahyeldi juga menjelaskan bahwa, Pemprov Sumbar juga menyalurkan bantuan pendidikan melalui program Beasiswa Rajawali, beasiswa BAZNAS, serta kompensasi bagi alumni yang merantau. Ia menyoroti besarnya kontribusi perantau bagi pembangunan Sumbar, yang mencapai Rp20–25 triliun per tahun berdasarkan data Universitas Indonesia (2024).
Selain itu, Mahyeldi menilai program studi di Itera sangat relevan dengan kebutuhan pembangunan Sumbar, khususnya bidang teknik untuk pertanian, infrastruktur, energi, dan pengolahan sumber daya alam. Ia menekankan pentingnya percepatan pembangunan tol, jalur kereta, dan pemanfaatan potensi panas bumi di 21 titik yang tengah digarap dengan dukungan Kementerian ESDM.
Menutup sambutannya, Mahyeldi menyampaikan apresiasi kepada Itera dan berharap kerja sama strategis antara Pemprov Sumbar dan Itera dapat terus terjalin, termasuk melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa ke Sumbar.
“Kami pesan kepada mahasiswa asal Sumbar di Itera, manfaatkan kesempatan kuliah ini sebaik-baiknya. Raih ilmu yang bermanfaat, berikan kontribusi positif untuk kampus dan daerah asal. Semoga Itera semakin strategis dalam memajukan teknologi di Sumatera dan Indonesia,” pungkasnya. (YOGA)
