BANDAR LAMPUNG

Omzet Turun, Semangat Tak Surut: Perjuangan Penjual Bendera di Bandar Lampung

×

Omzet Turun, Semangat Tak Surut: Perjuangan Penjual Bendera di Bandar Lampung

Sebarkan artikel ini

MATAMATA.ID – Semilir angin Agustus mulai membawa semangat kemerdekaan ke setiap sudut Kota Bandar Lampung. Jalan-jalan utama, gang kecil, hingga pasar tradisional perlahan berubah menjadi lautan merah putih. Di antara hiruk pikuk lalu lintas, bendera dan umbul-umbul berkibar gagah, seakan mengajak warga menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dengan penuh sukacita.

Di tengah semarak itu, para pedagang musiman mulai bermunculan. Mereka tidak hanya menjual kain dan warna, tetapi juga membawa cerita perjuangan di balik setiap helai bendera. Salah satunya adalah Edi Sugriana, warga Garut, Jawa Barat, yang sejak 25 Juli lalu menjejakkan kaki di Lampung bersama sembilan rekannya. Setiap tahun, mereka rela meninggalkan kampung halaman demi mengais rezeki dari penjualan bendera merah putih.

Setiap pagi, Edi rela berjalan menyusuri Jalan Diponegoro, Kecamatan Teluk Betung Utara, dengan gulungan bendera di pundak. Lapak sederhananya di pinggir jalan menjadi saksi ragam bendera yang ia tawarkan, mulai Rp20 ribu hingga Rp250 ribu, tergantung ukuran dan bahan.

Namun, tahun ini bukanlah yang termanis bagi Edi. Omzet yang biasanya mengalir deras kini tersendat, hanya berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta. Persaingan dari toko daring, yang menawarkan harga miring dan kemudahan pembelian, membuat perjuangannya semakin berat.

Meski begitu, semangat Edi tidak luntur. Baginya, perjuangan di perantauan adalah bentuk pengabdian untuk keluarga yang menanti di kampung halaman.

“Hasilnya memang menurun, tapi ini bagian dari perjuangan untuk keluarga,” ujarnya sambil merapikan bendera yang berkibar di tiang lapaknya.

Dan di antara deretan bendera yang melambai, tersimpan makna bahwa kemerdekaan bukan hanya soal mengenang masa lalu, tetapi juga menjalani hari ini dengan kerja keras dan keteguhan hati. Seperti Edi, setiap warga memiliki cara masing-masing untuk mengibarkan merah putih, baik di tiang, di hati, maupun dalam semangat yang tak pernah padam. (YOGA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *